-->

Jumat, 07 Desember 2012

Desiminasi dan Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi



A. Definisi Gempa Bumi 



          Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

B. Jenis Gempa Bumi

Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:

A. Berdasarkan Penyebab

§     Gempa bumi tektonik
          Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

§     Gempa bumi tumbukan
          Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
§     Gempa bumi runtuhan
         Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
§     Gempa bumi buatan
         Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
§ Gempa bumi vulkanik (gunung api)
         Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

B. Berdasarkan Kedalaman

§  Gempa bumi dalam
          Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah 
permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
§  Gempa bumi menengah
          Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
§  Gempa bumi dangkal
          Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

C. Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa

§  Gelombang Primer
         Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
§  Gelombang Sekunder
      Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.


C. Penyebab terjadinya gempa Bumi

      Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
       Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
         Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.


D. Kiat Menghindari Dampak/ Bahaya Gempa Bumi

 A. Sebelum terjadi gempa bumi

1)      Pengenalan bencana dan infrastuktur.
      a.       Mengenali apa yang disebut gempa bumi.
      b.       Memastikan struktur dan letak rumah.
      c.       Mengevaluasi dan merenovasi struktur bangunan agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

2)      Mengenali lingkungan tenpat bekerja dan tinggal.
      a.       Belajar melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
      b.      Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran.
      c.      Memperhatikan letak pintu, lift, dan tangga darurat. Apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui      
            tempat paling aman untuk menyelamatkan diri.

3)   Jika sedang mengendarai mobil, hal-hal yang dapat dilakukan ketika bencana terjadi adalah sebagai berikut.
      a.       Keluar, turun, dan menjauh dari mobil (hindari mobil jika terjadi pergeseran atau kebakaran).
      b.      Belajar melakukan P3K.
      c.       Belajar menggunakan pemadam kebakaran.

4)      Jika kamu tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

5)      Jika kamu tinggal di daerah pegunungan dan terjadi gempa bumi, hindari daerah yang berpotensi longsor seperti lereng atau tebing yang curam.

6)      Persiapan rutin pada tempat kerja dan tempat tinggal.
      a.       Perabotan (lemari, kabinet, dan lain-lain) diatur agar menempel pada dinding secara kuat (dipaku,  
            diikat, dan lain-lain).
      b.      Menyimpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah.
      c.       Selalu mematikan air, gas, dan listrik apabila sudah tidak digunakan.

7)      Penyebab kecelakaan yang paling banyak terjadi saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material.
      a.       Mengatur benda. Benda berat sedapat mungkin berada di bagian bawah.
      b.      Mengecek kestabilan benda yang tergantung agar tidak jatuh pada saat gempa bumi terjadi, seperti 
            lampu dan lain-lain.

8)      Alat yang harus ada disetiap tempat adalah sebagai berikut.
      a.       Kotak P3K.
      b.      Senter atau lampu baterai.
      c.       Radio komunikasi.
      d.      Makanan dan air minum

B. Saat terjadi gempa bumi.

1)  Jika berada di dalam bangunan.
  a.   Lindungi kepala dan badan dari reruntuhan bangunan (dengan bersembunyi di  bawah meja dan lain-lain).
  b.   Mencari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan.
  c.    Berlari keluar apabila masih dapat dilakukan.

2)  Jika berada di luar bangunan atau area terbuka.
      a. Menjauhi bangunan yang ada di sekitar (seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain).
      b. Perhatikan tempat berpijak. Hindari apabila terjadi rekahan tanah.

3)  Mendengarkan informasi mengenai gempa dari radio atau televisi, yaitu untuk mengetahui kemungkinan
     terjadi gempa susulan.

4)  Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang 
      terjadi.

C. Sesudah terjadi gempa bumi.

1)  Jika berada di dalam bangunan.
     a. keluar dari bangunan dengan tertib dan tidak panik.
     b. jangan menggunakan tangga berjalan atau lift.
     c. Periksa jika ada yang terluka (apabila ada lakukan P3K).
     d. Telepon atau minta pertolongan apabila terjadi luka parah pada diri sendiri atau orang di sekitar kita.

2)  Periksa lingkungan sekitar.
     a. periksa apabila terjadi kebakaran.
     b. periksa apabila terjadi kebocoran gas.
     c. periksa apabila terjadui arus pendek.
     d. periksa aliran dan pipa air.
     e. periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api, dan lain-lain).

3)  Jangan masuk ke dalam bangunan yang terkena gempa karna bangunan masih dapat runtuh.

4)  Jangan berjalan disekitar daerah gempa, karena kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

E. Pencegahan dan Mitigasi Bencana

1)  Menerbitkan peta wilayah rawan bencana.


2)  Memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan larangan di wilayah rawan bencana.


3)  Mengembangkan sumber daya manusia satuan pelaksana.


4)  Mengadakan pelatihan penanggulangan bencana kepada warga di wilayah rawan bencana. 


5)  Mengadakan penyuluhan atas upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat di wilayah rawan bencana.


6)  Menyiapkan tempat penampungan sementara di jalur-jalur evakuasi jika terjadi bencana.


7)  Memindahkan masyarakat yang tinggal di wilayah bencana ke tempat yang aman.


8)  Membuat bangunan untuk mengurangi dampak bencana, misalnya tanggul penahan erosi.


9)  Membentuk pos-pos siaga bencana.




F. Media Desiminasi

     Teknologi informasi menjadi pilihan untuk diterapkan dan digunakan dalam mendukung keberhasilan penyampaian pesan informasi, dengan memanfaatkan jaringan LAN ( Local Area Network ). Alternatif telekomunikasi harus dikembangkan dengan memperhatikan kemudahan, ketepatan sasaran dan waktu. Informasi yang disebarkan harus mudah dimengerti dan dapat mendorong penerima pesan untuk melakukan tindakan positif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana . Penyebaran informasi dapat dilakukan melalui berbagai bentuk jenis media salah satunya, yaitu :

Internet
        Keuntungan utama jaringan internet adalah kemampuannya untuk menyalurkan berbagai data elektronik dalam format asli. Kelebihan dari internet ini dinilai sangat penting, karena memungkinkan arus pertukaran data dan informasi pemantauan berlangsung secara cepat tepat. Data melalui internet dapat dipergunakan sebagai media penyebarluasan informasi melalui situs jaringan ( web site ) seperti http://www.bmg.go.id serta mendapatkan data alternatif pemantauan dari berbagai sumber dan di seluruh kawasan dengan cepat dan murah.

Video Terkait


Video Gempa Bumi 8,8 SR



Cara menghadapi Gempa



Simulasi Bencana Gempa Bumi



Penyuluhan Bencana



Foto gif tentang gempa bumi


Berikut adalah beberapa animasi untuk Gempa Bumi 










Foto gif tentang lingkungan